Tanjung Pinang- Puluhan penonton di ruang meeting hotel Sampurna Jaya Tanjung Pinang terpukau oleh pertunjukkan teater, tari, dan pembacaan puisi yang ditampilkan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (Unja), Rabu (26/4).
Salah satu yang menjadi perhatian penonton yakni teater, dengan mengangkat cerita Basale yang mengisahkan ritual pengobatan Suku Anak Dalam (SAD) yang ada di Provinsi Jambi. Dipadukan dengan kreasi dari sutradara dengan konsep panggung kontemporer untuk menampilkan kehidupan nyata SAD.
“Isu yang diangkat adalah isu ketertindasan SAD yang di hegemoni oleh beberapa pihak. Jadi dikisahkan bagaimana SAD melawan hegemoni itu dengan konsep garap tetater tubuh atau realis kontemporer,” ucap Sean Popo sebagai sutradara.
Dr Kamarudin MPd selaku ketua tim dari PBS FKIP Unja turut mengapresiasi penampilan mahasiswa PBSI yang berhasil memukau penonton itu.
“Silang budaya bagus sekali yang ditampilkan itu teater mengangkat Basale dari SAD, ada pesan yang ingin kita sampaikan ke penonton lewat pertunjukkan ini,” katanya.
Salah satu mahasiswa UMRAH, Muhammad Oktavino mengaku terpukau dengan penampilan teater itu dan mendapatkan pembelajaran seta ilmu mengenai teater.
“Ini pembelajaran dan limu buat kami, kami perlu mengetahui dan mendalami teater ini. Kami terpukai, tidak sedikit mahasiswa kami mengapresiasikan hal ini karakte mimik yang dapat,” akuinya.
Muhammad Oktavino berharap dengan adanya silang budaya Melayu antara mahasiswa Unja dan UMRAH dapat belanjut untuk saling melestarikan budaya Melayu.
“Dengan adanya pertemuaan ini dan silang budaya ini kami harap berlanjut komunikasi ini gunanya ketika kami ningin belajar dan saling belajar,” tutupnya.
Reporter: Alisa Razak
Redaktur: Priyanto