Kota Jambi – Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia (HIMSI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jambi (Unja) sukses menggelar pementasan teater berjudul ‘Leng’ karya Bambang Widoyo SP. Pementasan yang digelar selama tiga hari sejak tanggal 24 sampai 26 Oktober di Gedung Pertemuan Taman Budaya Jambi ini untuk memeperingati Bulan Bahasa Prodi Sastra Indonesia FIB Unja.
Sean Popo Hardi selaku sutradara mengungkapkan, judul ‘Leng’ berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‘Lubang’, kemudian diterjemahkan oleh mahasiswa HIMSI ke dalam bahasa Jambi yang berarti ‘Lubang yang berukuran kecil’. Bermula dari pengertian itu sang sutradara bersama mahasiswa HIMSI mengartikannya sebagai usaha atau mata pencaharian masyarakat kelas bawah yang kian terdesak oleh para pengusaha besar untuk dipentaskan.
“Leng dalam bahasa Jawa kemudian diterjemahkan mahasiswa HIMSI berarti lubang lubang kecil yang hinggap di hati masyarakat kelas bawah sebagai mata pencarian kemudian mereka terdesak oleh pengusaha- pengusaha besar atau lubang besar, ” ungkap pria yang sering disapa Popo ini kepada Genta FKIP Unja seusai pementasan, (25/10).
Popo menambahkan, diangkatnya tema lokalitas daerah Jambi agar penonton bisa merasakan permasalahan yang saat ini tengah dirasakan masyarakat Jambi seperti perkembangan industri dan semakin berkurangnya lahan hutan.
“Alasannya yaitu menyesuaikan dengan konteks Jambi dan lebih dekat dengan masyarakat Jambi. Kesan yang ingin kami sampaikan untuk menyadarkan mereka tentang dunia industri yang menimbulkan kapitalisme pabrik yang merusak lingkungan dan meyebabkan suhu meningkat, serta terjadi kebakaran hutan,” tambahnya.
Tidak hanya pementasan teater, penonton juga bisa melihat pameran Aksara Incung dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang dipamerkan bersamaan dengan pementasan.
Reporter : Siti Enik Mukhoiyaroh, Sri Devi
Redaksi : Rian Herdiana