Jambi – Seiring perkembangan teknologi informasi, semua kalangan mahasiswa bisa menjadi wartawan. Dengan menggunakan media sosial mahasiswa sudah melakoni kerja wartawan di level paling dasar seperti menulis peristiwa yang dialami setiap hari. Untuk membuat sebuah peristiwa menjadi berita yang layak dikonsumsi publik, berita harus sesuai dengan kode etik dan etika jurnalistik.
Siti Masnidar, selaku sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi mengatakan mahasiswa harus membangun niat dan mulai bekerja secara profesional agar terbiasa ketika memasuki dunia kerja.
“Pers mahasiswa sebagai bagian aktualisasi mahasiswa sebelum masuk dunia kerja, proses yang dijalani harus dijalani dengan benar,” katanya, senin (18/12) seusai memberi pelatihan jurnalistik di hotel Luminor Jambi yang diselenggarakan IDEA Institute Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia dan harian pagi Seru Jambi.

Menurut Siti Masnidar media merupakan pilar demokrasi, sebagai kontrol sosial dan tempat menyuarakan kepentingan publik. Jadi mahasiswa tidak perlu takut melakukan kegiatan jurnalistik selama prosesnya dilakukan secara profesional.
“kata kuncinya adalah kegiatan jurnalistik,” ucapnya.
Semua aktifitas jurnalistik mahasiswa yang menemui permasalahan akan mendapat penilaian dan advokasi secara sama dimata hukum seperti wartawan pada umumnya.
“ini adalah era keterbukaan karena bukan zamannya melakukan intervensi terhadap kegiatan yang berada dalam koridornya,”tutupnya.
Reporter : Sintia Dwi Yuniarti, Reni Rafitasari
Redaktur : Ramdani