HARGA BAHASA INDONESIA?

0
1351
Gambar Iatimewa. (iyaa.com)

Oleh: Yustika Diani .S

      “Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia“, demikianlah bunyi ikrar ketiga. Dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa bahasa Indonesialah yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah semestinya menjunjung tinggi bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik, benar dan sesuai pada konteks pemakaiannya. Namun bagaimanakah kondisi bahasa persatuan kita sekarang? Apakah ada masalah yang dihadapi dalam pemakaian bahasa Indonesia?

      Dalam kebijakan politik bahasa nasional dikatakan bahwa masalah kebahasaan di Indonesia merupakan jaringan masalah yang dijalin oleh masalah bahasa nasional, bahasa daerah dan bahasa asing. Di sini bahasa asing juga mempengaruhi dalam perkembangan bahasa Indonesia.

      Bahasa asing yang sangat pesat perkembangannya saat ini, mempunyai intrefensi yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, bahasa Inggris misalnya. Karena bahasa Inggris sudah dijadikan sebagai bahasa Internasional, dengan demikian, akan ada tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa ini.

      Dampak positif dari Intrefensi bahasa asing terhadap bahasa Indonesia dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, Bahasa asing dapat menambah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Selain kata serapan, dampak postitif dari bahasa asing ini adalah semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa asing maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan.

      Dimana ada dampak positif pasti ada dampak negatif. Intrefensi negatif bahasa asing terhadap bahasa Indonesia adalah Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan sosial dan ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar perusahaan di Indonesia mengutamakan pelamar yang dapat berbahasa asing dan mengesampingkan pelamar yang dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dampak negatif lain adalah kacaunya tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kolaborasi yaitu gabungan kata bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Misalnya saja pada kalimat yang seringkali kita dengar di media sosial akhir-akhir ini yang berbunyi “Kids Jaman Now”, “unfaedah”, atau “tercyduk”. Istilah-istilah seperti inilah yang justru cukup “menciderai” tatanan bahasa Indonesia.

      Kita harus mengingat perjuangan para pemuda yang mati-matian mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia. Pada kongres sumpah pemuda. Maka dari itu kita sebagai pemuda diharapkan lebih mencintai bahasa Indonesia walaupun kita belajar bahasa asing, namun kita tidak melupakan nilai-nilai dalam bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu bangsa-bangsa di indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here