Maulid Nabi Muhammad Saw. merupakan momentum sejarah yang selalu diabadikan setiap tahunnya. Semarak dalam memperingati lahirnya teladan dan nabi akhir zaman ini seolah tidak pernah lekas oleh waktu yang terus silih berganti. Kisah inspiratif yang dibagikan seputar perjalanan hidup Rasulullah Saw. menjadi sebuah pelajaran yang efektif bagi generasi digital native hari ini. Akhlak beliau yang sempurna selalu menjadi uswatun hasanah.
Ketika berkaca pada potret kehidupan di era digital saat ini, akhlak yang seperti Rasulullah Saw. semakin sulit ditemui. Adanya dekadensi moral dan aktivitas kemungkaran terus saja berkembang namun seolah sulit teratasi bahkan bersifat stagnasi. Lalu, bagaimana nasib bangsa jika sebagian pemudanya belum memiliki akhlakul karimah yang sebagaimana mestinya? Padahal, pemuda merupakan tonggak kehidupan dalam mengurus urusan umat. Di tangan pemuda hari inilah nasib suatu bangsa akan ditentukan nantinya, karena pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan.
Lantas, akhlak seperti apa yang harusnya dimiliki oleh generasi digital native saat ini? Jawabannya adalah akhlak yang seperti Rasulullah-lah yang seharusnya dimiliki generasi kita. Adapun beberapa contoh akhlak Rasulullah Saw. adalah sebagai berikut:
1. Shidiq (jujur). Bukan hanya sekedar jujur dalam perkataan, tetapi juga perbuatan sesuai dengan apa yang diucapkan, sehingga menghasilkan sebuah kepercayaan dan setiap yang diucapkan mengandung kebenaran. Karena Allah telah menegaskan bahwa ciri-ciri orang yang beriman adalah jujur dalam setiap ucapan.
2. Amanah (dapat dipercaya). Ketika diberikan sebuah kepercayaan, maka seharusnya dilaksanakan karena amanah merupakan suatu beban yang menjadi tanggung jawab seseorang agar segera ditunaikan.
3. Tabligh (menyampaikan). Rasulullah Saw. sebagai kekasih Allah selalu menyampaikan wahyu Allah dan ayat-ayat Al-qur’an kepada manusia sesuai dengan apa yang diperintahkan. Menyampaikan kebenaran agar dapat menyingkirkan kebohongan. Maka selayaknya sebagai seorang pemuda, harus akhlak Rasulullah tersebut.
4. Fatonah (cerdas). Rasulullah merupakan insan yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Baik dari segi kecerdasan spiritual maupun kecerdasan dari segi intelektual, sehingga dengan kecerdasan tersebut digunakan untuk menjaga hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan menjaga dengan hubungan sesama manusia (hablum minannas).
Dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad Saw. 1441 H, sudah seharusnya pemuda mampu mengimplementasikan akhlakul karimah agar menunjukkan eksistensi pemuda qur’ani di era revolusi industri ini, dan mampu menjadi pemuda yang memberikan uswatun hasanah sehingga tidak mudah taklid (ikut-ikutan) terhadap sikap dan gaya hidup adat kebaratan. Adanya perbedaan dengan karakter dan budaya ketimuran, membuat kita harus lebih selektif dalam memfilter kebiasaan dan perilaku tersebut agar tidak mudah terpengaruh dengan mindset dan sikap yang sejatinya tidak dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dengan adanya peringatan maulid nabi setiap tahunnya, menjadi ajang untuk merevolusi mental dan merevitalisasi nilai-nilai qur’ani di bumi pertiwi.
Penulis: Andi Naga Wulan, mahasiswa semester 3, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kepengkhususan Jurnalistik, Universitas Jambi.