Muaro Jambi – Hadirnya revolusi industri 4.0 memengaruhi cara berpikir, perilaku, dan karakter peserta didik. Seorang pendidik dituntut untuk mengajar dengan cara mendukung teknologi dan cyber, termasuk kandidat pendidik dari program studi Bimbingan dan Konseling.
Karenanya, program studi Bimbingan dan Konseling gelar seminar bertema “kontribusi Bimbingan dan Konseling di Era Industri 4.0” di Aula Rektorat Lt.3, Rabu (19/02).
Prof. Dr. Herman Nirwana, M.Pd., Kons. selaku pemateri mengatakan, di era revolusi industri 4.0 individu harus mampu menyesuaikan diri melawan perubahan struktur sosial, sehingga menciptakan hubungan yang sesuai dengan mudah dan mudah menilai nilai sosial yang baru.
“Di era revolusi 4.0, seseorang harus mampu menyesuaikan diri sehingga tidak kesulitan untuk mengubah,” katanya.
Ia melanjutkan, mengatakan bahwa persetujuan itu akan digantikan dengan media informasi yang maju dan berkembang sesuai dengan revolusi industri 4.0, tetapi peran bimbingan konseling masih sangat dibutuhkan untuk membangun karakter dan sikap individu yang menggunakan teknologi sudah maju.
“Bimbingan konseling akan tetap berlaku untuk membangun karakter dan sikap individu berdasarkan teknologi yang telah maju,” lanjutnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa bimbingan konseling berkontribusi untuk tetap memberikan pelayanan dengan cara yang mengendalikan 4.0, seperti membuat aplikasi guru bimbingan konseling untuk memberikan pelayanan konseling kepada siswanya melalui bantuan koneksi internet.
“Salah satu persetujuan konseling yaitu dengan membuat konseling cyber, suatu aplikasi untuk tetap memberikan pelayanan konseling kepada para siswa,” tutupnya.
Reporter: Fika Puspita Sari, Yunita Afriza
Redaktur: Delvia Azizah