
Muaro Jambi- Mewabahnya Covid-19 tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari tetapi juga sistem perkuliahan. Daring atau sistem perkuliahan online adalah solusi yang diberikan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Terhitung sejak 13 maret lalu sistem daring (online) sudah diterapkan diberbagai universitas, salah satunya universitas Jambi. Namun, hal itu tentu saja tidak berjalan dengan lancar. Banyak mahasiswa yang memiliki kendala dalam sistem daring (online) tersebut. (23/03)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim genta FKIP kepada mahasiswa di setiap prodi yang ada di FKIP, sistem daring yang digunakan pada beberapa mata kuliah saja yang dilakukan melalui aplikasi Whatsapp, Zoom, situs E-learning, Edmodo, Ruang Kelas dan Skype juga tersedia dosen yang tidak memberikan tugas. Hasil survei menunjukkan bahawa aplikasi yang paling banyak digunakan adalah whatsapp karena lebih efisien dan mudah digunakan.
Ketika menjalani perkuliahan dengan sistem yang daring, terdapat beberapa kendala yang dirasakan mahasiswa seperti koneksi internet yang kurang baik, dosen yang melakukan perkuliahan tidak sesuai jadwal, belum paham menggunakan media, dan dosen yang memberikan tugas mendadak. Survei menunjukkan banyak mahasiswa yang mengeluhkan beberapa hal ketika menjalani sistem perkuliahan, yaitu mahasiswa yang kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen, kuota yang terbatas, sinyal yang tidak stabil, dosen tidak jelas memberikan materi perkuliahan, dan mahasiswa dirugikan karena waktu yang tidak efisien.
Terlepas dari beberapa kendala atau kekurangan dalam menjalani perkuliahan Sistem daring, ada beberapa kelebihan yang diterima oleh mahasiswa yaitu menganalisa tugas dan materi lebih optimal, mahasiswa lebih update mengenai teknologi dalam pembelajaran, fleksibelitas mahasiswa dalam perkuliahan, langsung mengetahui nilai yang didapat ketika melakukan ujian, dan yang tidak kalah penting adalah mahasiswa lebih banyak waktu luang bersama keluarga.
Reporter: Fadhil, Arnold
Redaktur: Sundari