Menjadi Guru Cerdas di Era 4.0

0
5778
Sumber Gambar : http://www.greenideasblog.com/wp-content/uploads/2018/06/teknologi-di-dalam-dunia-pendidikan.png

Era pendidikan yang dirancang oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0 yang bercirikan teknologi digital dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan sistem siber (cyber system) dan mampu membuat proses pembelajaran yang berkelanjutan tanpa batas ruang dan tanpa batas waktu. Pada zaman yang akan datang (era 4.0) guru tidak berhak mengajar konten. Setiap konten pembelajaran disiapkan oleh komputer yang dilengkapi dengan AI. Pada tahun ini setiap guru yang cerdas wajib berkontribusi dalam menyiapakan konten pendidikan. Selain itu, seorang guru harus memiliki karakter yang sangat kuat, tergantung pada zaman sekarang dan yang akan datang, peserta didik lebih menyukai hal-hal yang instan. Jika karakter guru kuat, maka karakter peserta didik cenderung kuat.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi guru di era digital ini (revolusi industri 4.0) adalah : Pertama, mengatasi penyakit TBC (tidak bisa computer). Perlu diingat, peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi millenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital. Jangan sampai timbul istilah, peserta didik era industri 4.0 diajar oleh guru industri 3.0, 2.0, bahkan yang lebih parah lagi diajar oleh guru industri 1.0. Kedua, problem pengelolaan kelas. Guru seringkali mengeluh ketika mengajar di kelas, apalagi jika kelas yang dikelolanya adalah kelas yang menurutnya mayoritas peserta didiknya memiliki kecerdasan rendah, kurang disiplin, malas belajar, dan tidak patuh terhadap perintah guru. Ketiga, problem komunikasi. Guru sering kali memiliki kecenderungan untuk dimengerti dan dihargai oleh peserta didiknya. Padahal seharusnya gurulah yang harus mengerti kondisi mereka terlebih dahulu.

Dunia pendidikan  mendambakan memiliki guru yang cerdas. Karakteristik yang dimiliki guru cerdas antara lain: Pertama,  kreatif dalam kegiatan pembelajar. Sebuah ide kreatif seorang guru sangat diperlukan untuk dapat mengubah situasi pembelajaran menjadi menarik dan efektif sekaligus mengajak siswa lebih aktif. Jika saat ini adalah era teknologi digital, ada kemungkinan ide pembelajaran yang kita kembangkan adalah lebih banyak berhubungan dengan teknologi digital karena secara mayoritas siswa akan lebih tertarik menghadapi sesuatu yang up to date. Kedua, inovatif. Guru sebagai inovator pembelajaran mau tidak mau harus meningkatkan kemampuan diantaranya : 1) Teknologi yang merupakan kekuatan pendorong terhadap inovasi dan kesuksesan. Kenyataannya saat ini banyak guru yang berupaya meraih keberhasilan untuk berinovasi. 2) Ada kreativitas yang tergantung gagasan-gagasan yang dimunculkan. Seorang inovator adalah orang yang berhasil mengambil peluang-peluang untuk mewujudkan gagasan-gagasan yang ada dan secara realita dapat dikembangkan. Ketiga, guru pembelajar. Guru  pembelajar adalah guru ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan dimanapun.. Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat di lingkungannya. (Tyas  Kusuma, Kompsiana).

Dari penjelasan diatas telah disetujui beberapa tantangan yang akan dibahas oleh seorang guru di dunia pendidikan era 4.0, dan telah dibahas pula bagaimana mengatasi tantangan tersebut, yaitu menjadi guru yang cerdas yang memiliki karakteristik telas yang menjelaskan di atas. Oleh karena itu kita selaku calon pendidik yang akan berperang dengan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan, haruslah banyak belajar dengan kecanggihan-kecanggihan itu. Karena tidak mungkin suatu hari, guru akan diganti dengan aplikasi yang lebih canggih.

Penulis: Azza Nabila dan Andi Nikmatul KHR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here