Di era digital seperti saat ini, sudah tidak asing lagi bahwa informasi dan berbagai macam konten bertebaran di media sosial. Mulai dari tulisan yang dituangkan dalam bentuk blog, video, ataupun kombinasi dari keduanya. Adanya berbagai macam konten tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang memiliki kreativitas tinggi untuk menciptakan sebuah konten yang menarik, sehingga memberikan feedback bagi dirinya sendiri. Ada banyak usaha yang dapat dilakukan mahasiswa untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah melalui konten tersebut, salah satunya menjadi content creator.
Content creator merupakan seseorang yang mampu menciptakan konten menarik. Content creator sendiri bisa seorang penulis, ilustrator, fotografer, ataupun editor. Menjadi seorang content creator merupakan salah satu keahlian yang dapat ditekuni mahasiswa untuk meraup pundi-pundi dengan cara yang mudah, dan bisa dilakukan dirumah saja. Dengan bermodalkan gawai dan kuota, mahasiswa dapat mengaktualisasikan kreativitas tanpa batas. Ditambah lagi dengan aplikasi pendukung untuk membuat konten, mempermudah langkah mahasiswa untuk menciptakan sebuah karya berbasis digital.
Lantas, apa keuntungan menjadi seorang content creator? Menjadi seorang content creator dapat memiliki tingkat engagement yang tinggi karena adanya tawaran-tawaran promosi yang berdatangan. Banyak sekali merek-merek dagang yang mempercayakan content creator untuk menjadi partner mereka dalam hal promosi produk. Apalagi seorang mahasiswa mudah mencari relasi-relasi yang dapat membuat content creator menjadi lebih menarik.
Jika menilik dari keuntungan yang diperoleh, seorang vloggers bisa meraup keuntungan yang sangat banyak hanya dari sebuah video. Dilansir dari ABC Net, lebih dari 100 pemiliki akun YouTube yang berprofesi sebagai content creator menghasilkan hingga AUD 100.000 per video, sementara itu 2000 akun lainnya menghasilkan dalam rentang AUD 1000 sampai dengan AUD 100.000. Jika dikonversikan ke Rupiah, angka tersebut mencapai Rp 10 juta – Rp 1 miliar. Sebuah angka yang sangat besar jika diukur dari nilai pekerjaan. Angka pendapatan tersebut hanya berasal dari video yang mereka unggah yang ditentukan dari ukuran engagement, jumlah penonton, dan jumlah orang yang berlangganan akun mereka. Ketiga hal penentu tersebut tercipta dari bagaimana seorang content creator memproduksi kontennya. Mereka harus memperhitungkan apa yang diangkat untuk menarik penonton baru dan mempertahankan penonton lama. Layaknya pekerjaan pada umumnya, menjadi content creator tetap menuntut penggiatnya untuk kreatif dan inovatif. Bahkan dalam beberapa bidang, content creator harus mengatasi tantangan-tantangan pekerjaan sendiri sehingga menjadikan karir ini bersifat multitasking. Jadi, content creator dapat dijadikan salah satu kesibukan sekaligus hobi bagi mahasiswa untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
Penulis: Eva Yuliani dan Andi Naga Wulan