Cepat habis dan tidak cukup? ini alasan kenapa uangmu tidak betah dikantong

0
16975
sumber foto www.freepik.com

Baru saja memperoleh uang namun habis begitu cepat? Atau merasa tidak cukup dengan uang yang diterima? yah hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa kita dengar atau mungkin juga kalian alami. Namun sebelum membahasnya, pernahkah kalian sadari bahwa selama ini kebanyakan kita lebih didik untuk bekerja agar memperoleh uang, banyak orang tua yang menasehati anaknya agar besekolah dengan baik supaya mendapatkan pekerjaan yang baik dimasa depan.  Tetapi apa yang terjadi ketika orang-orang telah memperoleh uang? seringkali mereka selalu mengeluh dan merasa tidak pernah cukup dengan uang yang telah mereka terima, seakan-akan uang seperti angin yang datang dan pergi begitu saja. lalu kenapa ini bisa terjadi? oleh karena itu disini ada beberapa permasalahan yang perlu kamu ketahui kenapa uang tidak pernah cukup dan hanya mampir sebentar di kantongmu.

Jika permasalahan keuangan yang selalu tidak cukup ini, apakah menjadi kaya adalah jawabanya? Mungkin sebagian orang menyetujuinya, termasuk saya yang pada awalnya juga menyetujui ungkapan tersebut, Namun pemikiran itu akan berubah setelah seorang investor sukses Robert T.Kiyosaki menyampaikan sebuah pesanya lewat buku yang ia tulis (Rich Dad Poor Dad)  dan mengatakan bahwa kekayaan tidak akan memecahkan masalah manusia, melainkan pikiranlah yang mampu memecahkan permasalahan itu. Namun otak manusia sering kali dikendalikan oleh emosinya sendiri. Emosi disini dapat kita sebut sebagai nafsu (hasrat keinginan) atau kasarnya ketamakan, selain itu terdapat juga emosi yang merujuk pada rasa ketakutan, yaap…. ini adalah ketakutan yang dialami banyak orang, yaitu “rasa takut akan hidup tanpa uang” rasa takut inilah yang menjadi motivasi bagi seseorang untuk bangun pagi-pagi dan bekerja, tentu ini dilakuka demi memperoleh uang. Sayangnya saat uang sudah berada di dalam kantong, maka nafsu mulai mengelabui pemikiran seseorang, ia akan membayangkan hal-hal yang indah, oleh karenaya timbulah hasrat untuk bisa memiliki apa saja yang bisa dibeli oleh uang, ada yang membeli barang-barang mewah, berpesta atau bersenang-senang dengan uangnya dan tanpa mereka sadari semua habis dengan sia-sia, lalu mereka akan kembali mengeluh apalagi dengan adanya beban atau biaya tagihan lainya. Dari sini maka terbentuklah pola seperti, bangun-bekerja-membayar tagihan-bangun-bekerja-membayar tagihan.

Jika permasalahan diatas mengenai nafsu dan keinginan, selanjutnya apa lagi penyebabnya yaa..? Nah sebelum membahasnya, sedikit saya berikan beberapa contoh kasus yang mungkin pernah kalian lihat diberita atau membancanya disurat kabar maupun pada gaway kalian, mengenai sebuah kasus, diamana seseorang yang telah memenangkan lomba kemudian membawa pulang uang begitu banyak, dan tidak lama setelahnya ia kembali mejadi orang yang miskin. Atau seorang atlet yang berprestasi setelah memabawa pulang hadiah jutaan rupiah kemudian kehilangan semuanya, bahkan ada beberapa yang bekerja sebagai pedagang kaki lima atau menjual kerupuk di pinggir jalan. Nah dari kasus-kasus tersebut, tentu kita tidak ingin seperti mereka, lalu bagaimana agar kelak kita tidak mengalami hal serupa? Namun sebelum itu, kita harus tahu dulu apa sih faktor yang menyebabkan mereka kehilangan semua hartanya? Padahal, awalnya mereka mempunyai uang yang banyak bukan? Jawabanya adalah, kurangya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan,  yaap kita harus melek keuangan, memang seringkali yang selalu diajarkan pada kita adalah “bagaimana cara untuk memperoleh uang” tetapi  tidak dengan “bagaimana cara untuk mengelola keuangan kita sendiri” sebenarnya apakah yang dikatakan orang kaya adalah orang yang banyak menghasilkan uang atau orang yang banyak menyimpan uang? mungkin kalian tahu jawabanya.

Terus bagaimana agar permasalahan keuanganmu tidak lagi bikin kamu pusing? apalagi bagi anak-anak kosan yang selalu miskin di akhir bulan. Nah untuk itu mulailah belajar mengelola keuangan pribadimu, jangan menghabiskan uang hanya untuk sebuah kesenangan sesaat. Caranya bisa dengan hitunglah seberapa banyak pendapatanmu dan pengeluaranmu, kamu bisa bikin list apa-apa saja yang menjadi pengeluaran pokok pribadimu tentu ini akan membantumu untuk melihat kemana uang sakumu telah pakai, dari sini kamu juga bisa mengehemat uang dan menghidari dari sifat boros. Kemudian siapkan juga bujet untuk kebutuhan yang tak terduga ya, siapa tahu ada hal diluar dugaan yang mebutuhkan pengeluaran. Lalu sisa uang yang terlepas dari biaya pokok dan kebutuhan tak terduga tadi juga bisa kamu gunakan untuk menabung, akan tetapi jauh lebih baik tabungannya dijadikan modal untuk usaha kecil-kecilan loh… anggap saja uangmu itu seperti benih yang kamu tanam dimana suatu saat nanti bisa menghasilkan, atau mungkin kamu bisa belajar untuk berinvestasi kecil-kecilan. Jadi mulai dari saat ini belajarlah untuk bersikap melek keuangan, agar kelak kamu menjadi orang yang pandai dalam mengurus bisnismu sendiri.

Memang kebanyakan pemasalahan keuangan selalu bersumber dari nafsu, ditambah lagi dengan kurangya melek keuangan yang menyebabkan kita menjadi orang yang boros. Nafsu yang menimbulkan perilaku dimana semakin banyak yang diperoleh maka semakin tinggi pula hasrat keinginan untuk bersenang-senang. Jadi ubah anggapan tentang uang mendatangkan kebahagiaan, pikiran yang menganggap uang dapat membuat kita senang tidaklah benar, nyatanya kesenangan yang dibawakan oleh uang tidaklah selamanya. Manfaatkankanlah semuanya sebaik mungkin, tidak menghabiskan uang untuk hal yang sia-sia dan berpikir sebelum melangkah, jangan sampai dikelabui oleh nafsu hingga kamu diperbudak uang.

Penulis Aulia Rahmi dan Sinta Susanti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here