Tim Sanggar Seni Kampus Biru beserta Para Maestro

Pemayung ‒ Organisasi Kemahasiswaan Sanggar Seni Kampus Biru (SSKB) adakan kunjungan ke Sekretariat Sanggar Seni dan Budaya Sekapur Sirih di Pemayung, Batanghari pada Sabtu (27/02).

Kunjungan ini dilaksanakan untuk menggali lebih dalam Tradisi Lisan Dadung yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda tahun 2020 silam.

“Kami (SSKB) ingin tahu lebih banyak tentang Dadung dan para Maestro. Tahun 2020 kemarin, kan, sudah sah jadi WBTB.” ujar Merlin, salah satu anggota tim Sanggar Seni Kampus Biru.

Dadung sendiri adalah tradisi lisan berupa syair berbalas pantun yang diiringi oleh musik tradisional Rebano Siam. Dimainkan mulai pukul sepuluh malam hingga pukul empat pagi untuk menemani masyarakat yang sedang memasak hidangan sebelum pesta pernikahan.

Dadung dalam sejarahnya disebut-sebut merupakan nama seorang anak Raja yang pandai bersyair.

Lebih lanjut, hasil pengambilan data dari kunjungan ini nantinya akan dibukukan guna melestarikan Tradisi Lisan Dadung.

“Hasil akhir dari kunjungan ini adalah buku berisi penjelasan mengenai Dadung dan Biografi para Maestro.” lanjutnya.

Kegiatan kunjungan dihadiri langsung oleh para Maestro Dadung diantaranya Datuk Azis, Datuk Wahab, dan Datuk Husein.

Datuk Azis selaku Maestro menjelaskan, Pelaku Tradisi Lisan Dadung kian berkurang dan sepi peminat. Generasi muda dan masyarakat sekitar cenderung tidak memiliki ketertarikan untuk mempelajari Dadung.

“Masyarakat sekarang lebih tertarik dengan organ tunggal,” jelasnya.

Meski begitu, Datuk Azis beserta Maestro lainnya tetap bertekad untuk melestarikan kebudayaan Dadung.

“Banyak rencana besar yang kami rancang untuk generasi muda ke depan.” pungkasnya.

(Alsa Dilla)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here