Jambi – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Universitas Jambi (Unja) menggelar aksi media dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Minggu (2/5/2021).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam keluarga besar mahasiswa FKIP Unja menyampaikan orasi aspirasinya terkait potret pendidikan saat ini. Aksi ini dilakukan serentak pada pukul 13.00 WIB di media sosial terutama di Instagram dan Twetter dengan menaikkan hastag #RevitalisasiPendidikanIndonesia
#SelamatkanPendidikanJambi
#PendidikanUntukRakyat.
BEM FKIP menyerukan mahasiswa di lingkup FKIP Unja untuk menyatakan sikap dan mengajukan tuntutan melalui media sosial. Berikut lima tuntutan tersebut :
– Pertama, pemerataan sarana dan prasarana di seluruh sekolah Provinsi Jambi dan percepatan pengadaan alat-alat komputer serta ketersediaan jaringan untuk mendukung konsep digitalisasi sebagaimana tertuang dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) tahun 2020-2035.
– Kedua, menuntut pemerintah Provinsi Jambi untuk mengoptimalkan upaya meminimalisir angka putus sekolah di Provinsi Jambi dengan meningkatkan sosialisasi pendidikan, menyelenggarakan ujian paket susulan, serta beasiswa untuk siswa kurang mampu.
– Ketiga, memprioritaskan kesejahteraan dan perlindungan guru honorer di Provinsi Jambi dan mengkaji ulang kebijakan PPG serta pencabutan formasi CPNS untuk sarjana pendidikan.
– Keempat, menuntut pemerintah Provinsi Jambi untuk mengoptimalkan kualitas guru dalam rangka adaptasi teknologi menuju pembelajaran tatap muka di semester ganjil tahun 2021.
– Kelima, pemerintah Provinsi Jambi mengintegrasikan bahan ajar berbasis kearifan lokal demi terjaganya kelestarian budaya di Provinsi Jambi serta melibatkan semua pihak dalam pembuatannya.
Dalam rangkaian aksi di media sosial, Arip Nurrahman selaku Gubernur BEM FKIP Universitas Jambi mengatakan membutuhkan kerja sama antar mahasiswa agar aksi ini didengarkan dan semakin membuka mata pemangku kebijakan terkait pendidikan di Indonesia yang masih perlu diperbaiki.
“Dibutuhkan kerja sama antarmahasiswa, karena semakin luas jangkauan yang kita buat semakin didengarkan dan semakin membuka mata pemangku kebijakan, menyadari bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu diperbaiki terfokuskan di Provinsi Jambi,” katanya.
Arip juga berharap kepada pemangku kebijakan agar bisa mempertimbangkan poin-poin tuntutan yang telah disampaikan agar menjadi perbaikan untuk kedepannya.
“Harapannya para pemangku kebijakan dapat kembali bersinergi serta mengoreksi poin-poin tuntutan yang telah disampaikan, semoga tuntutan itu didengar dapat dipertimbangkan serta menjadi kajian untuk perbaikan kedepannya minimal data statistik,” tutupnya.
Reporter : Kurnia Safitriyani
Redaktur : Yunita