Tanjung Jabung Timur – Mahasiswa Posko 16 KKN Kebangsaan 2021 memberikan inovasi baru mengenai pengolahan sampah dapur organik menjadi cairan multifungsi yang dikenal dengan nama Eco Enzyme. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok KWT di Kelurahan Rantau Indah, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Jum’at, 20/8).
Posko 16 KKN Kebangsaan berada di bawah asuhan Dosen Pembimbing Lapangan Citra Darminto dan Akhmad Fikri Rosyadi. Peserta KKN Kebangsaan beranggotakan 13 mahasiswa yang terdiri dari berbagai Universtas di Indonesia, diantaranya Andreadi Ramadan (Ilmu Hukum, Universitas Jambi), Fani Dwi Nuriyanto (Seni Pedalangan, ISI Surakarta), Aisah (Studi Agama-agama, UIN Sultan Syarif Kasim Riau), Natalia Kainama (PGSD, Universitas Pattimura), Suliyani (Agribisnis, Universitas Jambi), Ince Reski Meiriani (Akuntansi, Universitas Negeri Makasar), Dicky Roy Gabe (Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Universitas Jambi), Nadif Syafwat (Agribisnis, Universitas Andalas), Fiqhy Al-Fath (Sains, Atmosfer dan Keplanetan, Institut Teknologi Sumatera), Muhammad Syahgozy Boyke (Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung), Anjeli (Ekonomi Pembangunan, Universitas Jambi), Abdul Latief Al-Ghifari (Universitas Sebelas Maret), Geita Yulyan (Kimia, Universitas Negeri Padang).
Program Eco Enzym merupakan program gabungan sistem daring dan luring yang diusulkan oleh Aisyah mahasiswi UIN Suska Riau dan Geita Yulyan Firel dari Universitas Negeri Padang. Mengingat bumi masih dalam kondisi pandemi, hal ini mengharuskan mahasiswa untuk lebih berfikir inovatif dalam merealisasikan ide agar tetap bermanfaat bagi masyarakat. Program ini dilakukan dengan membuat sebuah vidio pelatihan tentang pembuatan Eco Enzyme, yang nantinya melalui vidio tersebut dapat disosialisasikan dan direalisasikan kepada masyarakat khususnya kepada ibu-ibu KWT Kelurahan Rantau Indah.
Sodiyah, selaku RT 07 Kelurahan Rantau Indah, menyambut baik program kerja peserta KKN Kebangsaan ini sebagai bentuk inovasi terhadap penanganan sampah dapur yang biasanya hanya terbuang sia-sia dan menjadi permasalahan di masyarakat dapat dimanfaatkan kembali.
“Cara membuatnya mudah dan bagus serta serbaguna. Tapi dalam waktu tiga bulan mungkin butuh kesabaran dari ibu-ibu di sini,” tuturnya.
Peserta KKN Kebangsaan, Aisyah menjelaskan bahwa sampah dapur organik perlu diperhatikan lebih lanjut karena dapat dimanfaatkan. Selain itu, bahan yang digunakan dapat dijumpai di kehidupan kita dan program ini merupakan bentuk penerapan pola hidup sehat dan alami.
“Kebermanfaatan sampah dapur organik di Kelurahan Rantau Indah ini saya rasa perlu diperhatikan, salah satunya dengan bentuk pengolahan melalui Eco Enzym. Ibu-ibu disini juga antusias, selain proses pembuatannya yang tidak terlalu sulit dan bahan yang digunakan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan ini sebagai sebuah gerakan untuk mengurangi sampah organik dan memanfaatkan sampah an-organik dan penerapan pola hidup secara alami,” jelasnya.
Repoter: Geita Yulyan Firel (Kimia, UNP).
Redaktur: Renzi Priyanita.