Desa Niaso, Muaro Jambi – Saat ini, teknologi pendidikan semakin hari semakin canggih dan berkembang. Namun, hal ini tidak diiringi dengan pemerataan sarana, prasarana, dan kebijakan yang menunjang. Tim mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 2 (KM 2) memberikan pelatihan adaptasi teknologi terhadap siswa SDN 115/IX Niaso. Hal ini dilakukan karena minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Di bawah bimbingan Minarni S.Pd., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Jupri, A.Ma.Pd. selaku Kepala SDN 115/IX Niaso, mahasiswa KM 2 berhasil melakukan sosialisasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada siswa kelas 5 yang berlangsung selama 2 hari, (3-4/9). Siswa mulai mengenal teknologi dunia pendidikan melalui pengerjaan soal-soal asesmen nasional yang terkomputerisasi.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Asesmen ini dipercaya Kemendikbud menjadi tolak ukur hasil belajar siswa-siswi di sekolah. Indikator dari program ini terdiri dari literasi, numerasi, dan karakter siswa. Hasil dari asesmen dijadikan pemerintah sebagai sebuah data untuk melihat perkembangan dan pertimbangan selanjutnya dibidang pendidikan.
Tujuan sosialisasi adalah menyiapkan siswa kelas 5 SDN 115/IX Niaso agar tidak mengalami kesulitan ketika mengerjakan ANBK yang rencananya akan dilaksanakan pada awal Oktober 2021 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi. Mahasiswa bersama guru bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan ini dengan melakukan pelatihan secara rutin serta memanfaatkan sarana teknologi seadanya seperti laptop yang dipakai berganti-gantian.
Selain dibidang penggunaan teknologi, kemampuan pemahaman literasi dan numerasi siswa masih tergolong menengah ke bawah. Hal ini ditunjang dengan keadaan pandemi Covid-19 yang memaksa kebijakan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sebelumnya begitu lama. PJJ di sekolah perdesaan, rata-rata tidak diimbangi dengan kesiapan belajar dan sarana pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar tersebut tampak ketika tes uji coba asesmen yang berpacu dengan waktu ini tidak dapat dikerjakan dengan tepat dan cepat oleh siswa.
Ramero Saragi, selaku Ketua Tim KM 2 berpendapat, berdasarkan masalah yang terjadi khususnya di SDN 115/IX Niaso menjadi salah satu PR tambahan untuk para guru dan juga mahasiswa KM 2 untuk dapat meningkatkan kegemaran akan literasi dan pengetahuan teknologi siswanya.
“Masalah-masalah tersebut menjadi tambahan PR bagi guru dan mahasiswa KM 2 SDN 115/IX Niaso untuk meningkatkan kembali basis literasi dan numerasi siswa sembari mengenal teknologi. Tidak ada kata terlambat selagi masih ada semangat untuk belajar, kita semua harus bahu-membahu membantu adik-adik kita yang di sekolah dasar untuk mampu beradaptasi dan mengikuti tuntutan kompetensi di masa-masa sulit seperti pandemi ini,” pungkasnya.
Penulis: Sinta Putri (Imako)
Redaktur: Renzi P