Danau Tangkas merupakan obyek wisata bahari yang terletak di Desa Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Danau Tangkas merupakan Danau Riparian yaitu danau yang kondisi airnya pasang dan surut mengikuti kondisi air yang ada di dekatnya yaitu Sungai Kaos.
Salah satu keunikan dari Danau Tangkas adalah adanya tumbuhan putat (Planchona valida) yang menutupi hampir seluruh permukaan danau tersebut. Pada musim hujan seluruh bagian danau tertutupi oleh air, sedangkan pada musim kemarau yang panjang air danau akan surut bahkan ada kalanya mengering. Pada kondisi seperti ini, pengunjung dapat berjalan melintasi danau karena air hanya tersisa pada beberapa bagian cekungan danau.
Dibagian pinggir danau terdapat pulau kecil (Pulau Tepus) yang menjadi pusat kegiatan atraksi dan berbagai aktivitas terkait pengelolaan wisata air tersebut. Pengunjung dapat menikmati keindahan danau dari pulau kecil ini. Pada akhir pekan, banyak pengunjung yang menghabiskan waktu liburnya dengan melakukan camping di Pulau Tepus. Sun-rise menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu untuk diabadikan.
Jumlah pengunjung Wisata Alam Danau Tangkas cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu. Meskipun akses jalan serta fasilitas pendukung layanan wisata belum tersedia dengan baik, dengan waktu tempuh dari Kota Jambi yang hanya sekitar 1,5 jam menyebabkan destinasi ini banyak menjadi pilihan wisata, terutama bagi kalangan muda.
Jumlah pengunjung yang semakin meningkat mendorong berputarnya berbagai aktivitas perekonomian yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang ada di sekitarnya. Di sisi lain, pertumbuhan jumlah pengunjung dapat mengancam kelestarian Wisata Alam Danau Tangkas. Misalnya, jumlah pengunjung yang membludak pada masa-masa puncak liburan dapat melebihi daya dukung Pulau Tepus yang luasnya hanya sekitar enam hektar. Pengelolaan wisata yang hanya berorientasi pada pendapatan dikhawatirkan akan mengancam kelestarian wisata itu sendiri. Untuk itu, diperlukan adanya pemahaman dan komitmen untuk menerapkan wisata yang berkelanjutan.
Untuk memfasilitasi pengembangan wisata yang berkelanjutan, Universitas Jambi melakukan Program Pengembangan Ekowisata Danau Tangkas. Program ini merupakan bagian dari Program Desa Laboratorium Terpadu (DLT) yang dilaksanakan untuk memacu pembangunan wilayah pedesaan di sejumlah desa dalam wilayah Provinsi Jambi. Khusus untuk Danau Tangkas, kegiatan tersebut dikoordinir oleh Ir. Bambang Hariyadi, MSi., Ph.D., salah seorang dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. Program tersebut merupakan program jangka panjang yang diharapkan dapat mewujudkan ekowisata dalam pengelolaan Danau Tangkas.
Dalam hal ini, pengembangan wisata dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat setempat. Pengelolaan wisata dilakukan sejalan dengan prinsip-prinsip konservasi sumber daya alam, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, menghargai (melestarikan) tradisi dan kebiasaan masyarakat, serta memasukkan nilai-nilai pendidikan, baik bagi pengunjung maupun bagi masyarakat setempat.
Program Pengembangan Ekowisata Danau Tangkas diawali dengan menghimpun berbagai data dan informasi mengenai kondisi alam dan sosial budaya masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Tangkas. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta diskusi terfokus dengan para tokoh masyarakat serta pengelola wisata Danau Tangkas. Dari serangkaian kegiatan tersebut dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan yang saat ini dihadapi oleh wisata Danau Tangkas seperti masalah pengelolaan dan kualifikasi sumber daya manusia pengelola dan pelaksana wisata, manajemen pengelolaan wisata, promosi wisata, kebersihan, kelestarian alam, serta permasalahan terkait destinasi dan atraksi. Sebagian dari permasalahan tersebut memerlukan penyelesaian yang komprehensif dalam jangka panjang, dan sebagian permasalahan yang lain dapat diatasi melalui program-program kegiatan jangka pendek.
Tahap awal pengembangan ekowisata Danau Tangkas dilakukan dengan lima program utama yaitu program kebersihan lingkungan, penghijauan, pengembangan kuliner lokal, pengelolaan media dan identifikasi budaya lokal yang dapat dikembangkan menjadi atraksi pendukung wisata. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, program pengembangan ekowisata Danau Tangkas juga melibatkan beberapa mahasiswa dari Universitas Jambi. Selain untuk mendapatkan pengalaman bekerja di lapangan yang nantinya akan dikonversi pada mata kuliah yang relevan, para mahasiswa tersebut juga akan melakukan penelitian untuk tugas akhirnya di desa tersebut. Dengan cara demikian, adanya Program Desa Lab Terpadu juga akan memfasilitasi mahasiswa agar dapat menyelesaikan studinya dengan lebih cepat.
Untuk mewujudkan ekowisata, diperlukan usaha yang konsisten dalam waktu yang panjang. Inisiasi program yang telah dilakukan pada tahun ini diharapkan dapat terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Melalui program tersebut diharapkan secara perlahan-lahan dapat mewujudkan wisata alam Danau Tangkas yang tidak hanya memberikan kepuasan (hiburan) bagi pengunjung, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta mendorong konservasi berbagai jenis hewan, tumbuhan, serta ekosistem yang ada.
Penulis: Ir. Bambang Hariyadi, MSi., Ph.D.,