Muaro Jambi – UKM Seni Budaya Melayu mengadakan acara Unja Culture Fair 2021 dengan menghadirkan Hasan Mabruri, S.Sos. yang merupakan Tokoh Pemuda Jambi dan Demisioner Sekretaris KNPI Provinsi Jambi sebagai salah satu pemateri. Kegiatan ini diadakan di Rektorat Lantai 3 Universitas Jambi dan Via Zoom Meeting, Sabtu (27/11).
Dengan judul “Peran Pemuda dalam Melestarikan Budaya Lokal”, Hasan Mabruri, S.Sos. menyampaikan sebagai pemuda kita harus mengetahui letak budaya lokal itu sangat penting, karena pemuda adalah kelompok masyarakat yang memberi respon secara cepat pada perkembangan dan melakukan perubahan-perubahan.
“Sesuai dengan tema kita, sebagai pemuda sejauh mana kita mengetahui letak budaya lokal itu yang paling penting. Berbicara mengenai melestarikan budaya, kalau kita tidak mengetahui apa itu budaya bagaimana kita mau melestarikan. Secara garis besar, ada dua kata perlu kita pahami. Pertama kita berbicara terkait pemuda, secara umum ada definisi tentang budaya lokal, sebenarnya di Indonesia ini pemuda yang sudah berusia antara 17 tahun sampai 30 tahun sesuai dengan usianya. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang pertama adalah dia yang melakukan yang memberi respon secara cepat kepada perkembangan, kedua adalah dia yang melakukan perubahan-perubahan yang tak kalah penting adalah pemuda merupakan sumber budaya dari perubahan dan pemuda adalah pelopor perubahan itu sendiri. Secara umum ini adalah definisi pemuda,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, ada beberapa pemahaman tentang kemajuan generasi dari tahun ke tahun.
“Ada beberapa pemahaman tentang generasi: 1) Generasi pertama yang lahir pada tahun 45-70 mereka disebut sebagai unik generasi karena pada tahun itu setelah Indonesia merdeka khususnya Indonesia ada pertumbuhan yang dimana keluarga Indonesia pada waktu itu bisa melahirkan 8 sampai 15 orang anak, rata-rata paling sedikit 5 orang anak. 2) Generasi kedua yang lahir pada tahun 65-80 pada generasi ini terjadi laju pertumbuhan penduduk secara signifikan dibandingkan dengan generasi pertama karena zaman orde baru dan saat itu ada istilah keluarga berencana sehingga pemerintah mengatur sedemikian rupa laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. 3) Generasi ketiga yang lahir pada tahun 2003 disebut sebagai generasi milenial lahir disaat pertumbuhan teknologi informasi sedang berkembang. 4) Generasi keempat adalah generasi Z yang lahir saat teknologi informasi sudah berkembang sangat maju,” jelasnya.
Pada sebuah literatur yang dibaca, dari segi bahasa budaya itu berasal dari bahasa Melayu kuno, budaya itu dapat diartikan sebagai akal dan dapat diartikan sebagai diri kita sendiri. Budaya adalah kelompok-kelompok manusia, ia berbeda dengan tradisi. Tradisi sebuah kebiasaan, tradisi biasanya lahir dari merespon kejadian setempat atau merespon bertolak belakang dengan kejadian. Budaya lahir dari alam pikiran, sesuatu yang kita lahirkan dari diri kita kemudian akal kita mengeluarkan ide-ide berbentuk budaya. Secara garis besar, ini merupakan perbedaan antara budaya dan tradisi.
Ia juga menyarankan, agar UKM Seni Budaya Melayu Unja mengajak pengurusnya dan para mahasiswa menggunakan tengkuluk dan tanjak.
“Sekali-kali saat memasuki kampus yang perempuan menggunakan tengkuluk dan laki-laki menggunakan tanjak. Karena tidak yang salah, ini adalah UKM Budaya. Kalau perlu di Unja ini mengadakan acara hari Tengkuluk Universitas Jambi untuk melestarikan budaya daerah Jambi atau budaya lokal,” pungkasnya.
Reporter: Yuni Fitriani
Redaktur: Adinda Valentina