Mendalo – Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi mengadakan Lokakarya _(Workshop)_ Revisi Kurikulum pada hari Selasa, 28 Februari 2023, pukul 09.00 Wib s.d. di ruang rapat senat FKIP yang menghadirkan langsung narasumber, Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. (Dosen Universitas Sebelas Maret dan Ketua Umum Asosisasi Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd., M.Sc. yang diwakili Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Supian Ramli, S.Ag., M.Ag.
Peserta kegiatan meliputi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Jambi, Para dosen Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Kepala Sekolah, Budayawan dan Sastrawan, Perwakilan Alumni, serta Ketua Media Aliansi Junalis Independen Jambi.

Dalam sambutannya, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi menyampaikan bahwa revisi kurikulum sangat penting. Hal tersebut didasari karena harus mengikuti perkembangan zaman.

“Program ini ada karena sekarang zaman yang tidak menentu, karena itu revisi kurikulum ini sangat perlu sehingga terjadi pembaharuan, tentu berbeda dengan empat tahun lalu. Kini setiap tahunnya kurikulum bisa berubah, terus membaca peluang dan tantangan sepuluh tahun ke depan, mudah beradaptasi seperti ini agar dapat melewati persaingan pendidikan yang akan terjadi.” Ujarnya.

Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. sebagai pemateri mengatakan bahwa gagasan projek Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi menjadi salah satu pilar penyelenggara pendidik calon guru.

“Apa yang dilakukan sudah mendukung program pemerintah yang melakukan inovasi, kreatifitas untuk membekali mahasiswa, dan alumni-alumninya dengan keterampilan erpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. ” Ujarnya.

Selanjutnya, Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. menyampaikan bahwa dalam mendukung program pemerintah melalui MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) tentu dikuatkan di kampus dan sekolah. Ada kurikulum merdeka, bidang guru penggerak, sekolah penggerak, kepala sekolah penggerak, dan ini semua terintegrasi agar menghasilkan karya nyata besar.

“Orientasi pemerintah dimunculkan karena pemerintah ingin pendidikan berkualitas menjadi tanggung jawab bersama yang dimulai dari keluarga, guru, pelaku usaha, serta semua komponen terlibat didalamnya, maka terjadilah sinergisitas yang diinginkan. ” Tutupnya.

Reporter: Malika Hijriati Dewi dan Luthfia Afifah

Redaktur: Fadhil

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here