Di ujung barat Provinsi Jambi, terletak sebuah permata tersembunyi yang memikat para pecinta kopi dari segala penjuru – Kebun Kopi Liberika Tungkal. Di sini, di tanah gambut Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pohon-pohon kopi liberika tumbuh subur, menyuguhkan pemandangan yang indah dan aroma khas yang menggoda. Kebun kopi ini bukan hanya sekadar tempat bertani, tetapi juga simbol dari warisan budaya dan kerja keras masyarakat setempat.

Kelurahan Mekar Jaya merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Tanjung Jabung Barat. Kopi yang ditanam di daerah ini adalah kopi Liberika. Sebelum diberi nama Liberika, petani dan warga sekitar hanya menyebutnya dengan sebutan kopi besar dan kopi kecil. Lalu pada 6 Desember 2013, Menteri Pertanian, Suswono mengeluarkan surat keputusan menetapkan jenis kopi di Tanjung Jabung Barat dengan nama Liberika Tungkal Komposit (LIBTUKOM).

“Iya, waktu itu langsung dikasih nama oleh menteri pertanian, yaitu Kopi Liberika Tungkal Kombusit. Kalau dulu cuma kopi besar dan kopi kecil. Nah kalau sekarang sudah ada namanya”. Ungkap ibu Sukarti Ningsih (18/5/2024).

Kopi Liberika Tungkal sangat populer dikalangan pecinta kopi. Banyak pecinta kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang datang langsung ke kebun Kopi Liberika Tungkal di Kec. Betara untuk melihat dan menikmati langsung kopi Liberika Tungkal.

Saat ini kopi Liberika Tungkal dikelola oleh Ekowisata Sukerjo, masyarakat Kel. Mekar Jaya, Kec. Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat yang didukung oleh PetroChina Internasional Jabung Ltd. Kopi yang Liberika ini memiliki ciri khas tersendiri, dengan rasa asam dikarenakan kopi ini di tanam di daerah atau lahan gambut, rasa manis dan herbal. Dari segi bentuk, kopi ini juga memiliki ukuran sedikit lebih besar dibanding kopi arabika dan robusta.

Gerai UMKM Mekar Jaya merupakan salah satu tempat pemasaran kopi Liberika Tungkal. Melalui Gerai Meja inilah mereka memperkenalkan kopi liberika kepada masyarakat luas. Gerai ini menjadi tempat menikmati kopi Liberika paling lengkap, menyajikan kopi liberika yang diolah menjadi minuman kopi kekinian.

Ditulis : Fina Pandu Winanta & Fara Dhiba

Redaksi: ZelaHayani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here