Tanjung Jabung Barat, 6 Agustus 2024 – Dalam upaya menjaga ekosistem mangrove dan memberdayakan masyarakat pesisir, tim dosen dari Universitas Jambi melaksanakan kegiatan inovatif di Kampung Nelayan, Kabupaten Tanjung Barat, Provinsi Jambi. Kegiatan ini dipimpin oleh Ester Restiana Endang G, S.Pi., M.Si., bersama rekan-rekan dosen lainnya: Septy Heltria, S.Kel., M.Si; Rizky Janatul Magwa, S.Pi., M.Si; Farhan Ramdhani, S.Pi., M.Si; dan Yoppie Wulanda, S.Pi., M.Si.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi nelayan dalam pembuatan dan penggunaan alat perangkap macro debris dari alat tangkap gillnet bekas sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah laut yang mencemari perairan. Sampah yang berasal dari luar pemukiman maupun dari areal pemukiman dapat merusak ekosistem mangrove dan menurunkan populasi sumber daya ikan.
Dalam kegiatan ini, Ester Restiana Endang G, S.Pi., M.Si. memberikan pendampingan langsung kepada nelayan, dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator yang bekerjasama dengan nelayan. Proses pendampingan mencakup pelatihan pembuatan perangkap serta monitoring penggunaan alat tersebut. Selain itu, tim melakukan pencatatan data terkait jumlah dan jenis sampah yang terperangkap, yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai masalah sampah di perairan setempat.
–
Hasil awal dari kegiatan ini menunjukkan bahwa perangkap macro debris berhasil menangkap berbagai jenis sampah. Data yang terkumpul mencerminkan kondisi kebersihan perairan dan menjadi alat evaluasi bagi masyarakat untuk memahami skala masalah sampah laut yang dihadapi. Dengan adanya pencatatan data ini, diharapkan akan tercipta kesadaran di kalangan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak negatif dari sampah laut.
Inovasi perangkap macro debris ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara Tim Dosen Perikanan Universitas Jambi dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Maju Bersama, yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta memberdayakan masyarakat pesisir. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model untuk upaya konservasi lainnya di wilayah pesisir Indonesia.
Masyarakat setempat menyambut positif inisiatif ini, yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dengan pemahaman dan keterampilan baru yang diperoleh, diharapkan Kampung Nelayan bisa menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Penulis: Ester Restiana Endang G