Desa Selat kec. Pemayung, 20 November 2024– Dalam Upaya  meningkatkatkan ekonomi Masyarakat, tim Program Inovasi Desa (Pro-ide) Himpunan Mahasiswa Perikanan (Himaperi) Universitas Jambi melaksanakan kegiatan inovasi desa di Desa Selat, kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari , Provinsi Jambi. Kegiatan ini di bimbing oleh Ester Restiana Endang G, S.Pi.,M.Si., dan di pimpin oleh Maya Vitaloka Bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya: Ari Kurniawan; Rd.M.irgi Soliansyah; Okta Dwi Bagaskara; Dodi Surya Anugrah; Saqi Azizah Baroza; Sonya Gusfarini; Rahmat Romadhan; Raja Hatorusan Sitindaon; Anggun Diana Putri Lestari.
Di tengah kebutuhan pangan yang terus meningkat, metode pertanian berkelanjutan semakin dicari. Salah satu solusi yang menarik adalah budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem aquaponik, yang menggabungkan pertanian dan perikanan dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. Apa sebenarnya aquaponik itu dan bagaimana sistem ini dapat memberikan manfaat bagi petani, terutama dalam budidaya lele.
Sebagai langkah awal, mahasiswa atau kelompok inovasi desa bisa memulai dengan penyuluhan kepada petani atau masyarakat setempat tentang apa itu aquaponik dan bagaimana sistem ini bekerja. Edukasi tentang keuntungan jangka panjang dan keberlanjutan sistem ini penting untuk membangun pemahaman yang baik. Dalam kegiatan ini, Maya Vitaloka beserta rekan-rekan mahasiswa memberikan pendampingan lansung kepada Masyarakat, dengan melibatkan dosen pendamping dan pemateri sosialisasi. Proses pelatihan mencakup pembuatan kerangka kolam, pembuatan aquaponic dan penanaman sayuran seperti kangkong dan selada serta system filter air yang mudah di rakit.
Di desa, sistem aquaponik bisa dibuat dalam skala kecil dan sederhana, misalnya dengan menggunakan kolam ikan lele, penanaman sayuran seperti kangkung atau selada, dan sistem filter air yang murah dan mudah dibangun. Mahasiswa dapat berperan dalam merancang dan mengembangkan prototipe sistem aquaponik yang sesuai dengan kondisi dan sumber daya desa. Setelah sistem dibangun, dilakukan pendampingan untuk memastikan sistem berjalan dengan baik, serta memonitor perkembangan ikan dan tanaman. Evaluasi berkala juga diperlukan untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sistem. Mahasiswa bisa membantu dalam aspek pemasaran produk, baik ikan lele maupun tanaman, melalui pasar lokal atau bahkan melalui platform online. Program pemasaran berbasis digital juga bisa membantu memperluas pasar produk desa ke konsumen yang lebih luas.
Masyarakat setempat menyambut posistif kegiatan program inovasi des ini, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian Masyarakat sekitar dan memahami serta memperoleh keterampilan baru, diharapkan inovasi budidaya lele dan sayuran dengan system aquaponic dapat menjadi contoh untuk ekonomi yang berekalnjutan.
Penulis: Maya Vitaloka