MAU TAHU TOLERANSI? BELAJARLAH KE WARGA SEKITAR CANDI MUARO JAMBI

0
2381
Agama Budha sedang melakukan ritual di Candi Muara jambi

Oleh Febrianiko Satria

Akhir-akhir ini kita disibukkan oleh masalah toleransi. Di koran, televisi, media sosial kita selalu berkutat dengan toleransi. Masalah ini bermula ketika Pilkada Ibukota ada isu dugaan penistaan agama yang dilakukan salah satu peserta. Berawal dari masalah itu merembet ke daerah lain. Terjadi razia yang dilakukan oleh salah satu ormas dan berbagai tindakan yang seharusnya tidak perlu.

Toleransi menurut KBBI adalah  (n) 1) sifat atau sikap toleran:dua kelompok yang berbeda kebudayaan itu saling berhubungan dengan penuh; 2) batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan; 3) penyimpangan yg masih dapat diterima dalam pengukuran kerja.

Dari penjelasan KBBI begitu jelas bahwa toleransi adalah saling menghargai satu sama yang lain. Setiap kelompok yang berbeda harus saling menghormati, saling menjaga dan saling mendukung agar tercipta kedamaian dan ketentraman di negeri yang kita cintai.

Tak perlu kita jauh-jauh untuk mencari bentuk toleransi, cobalah kita melihat di Desa Candi Muaro Jambi. Begitu tinggi tingkat toleransi disana. Candi Muaro Jambi adalah Candi terbesar di Indonesia. Candi ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Budha. Candi ini sendiri menurut sejarahnya adalah tempat pendidikan agama Budha dan disamakan dengan Nelanda, India yang merupakan universitas tertua di dunia sebagai tempat pembelajaran agama Budha. Menurut sejarahnya, belum cukup jika belajar Agama Budha ke Nelanda jika tidak singgah ke Candi Muaro Jambi.

Sebagai tempat ibadah Agama Budha, daerah sekitar Candi Muaro Jambi memiliki toleransi yang sangat tinggi. Bayangkan saja disekitar Candi Muaro Jambi penduduknya beragama Islam. Meskipun beragama Islam, mereka tetap menjaga Candi Muaro Jambi. Tak ada terdengar sedikitpun kerusuhan beragama disana. Bahkan masyarakat sekitar Candi Muaro Jambi merawat dan menjadikan Candi Muaro Jambi sebagai obyek wisata yang sangat penting untuk Jambi.

Dari masyarakat sekitar Candi Muaro Jambi seharusnya kita belajar bahwa hidup harus harmonis. Tak perlu masalah perbedaan menjadi pemecah belah persatuan. Seharusnya perbedaan menjadi sesuatu yang menyatukan kita dari berbagai latar belakang demi mewujudkan Indonesia yang baik untuk segala golongan.

Profil

Saya Febrianiko Satria. Aktif sebagai Ketua Komunitas Berani Menulis (KomBes). Sehari-hari berstatus mahasiswa yang akan segera wisuda di UNJA FKIP Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Program Kekhususan Kepengarangan. Di UNJA aktif berkesenian di Sanggar Seni Sialang Rayo

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here