Muaro Jambi – Tabligh akbar yang digelar oleh pengurus masjid Al Ijtihad FKIP Universitas Jambi (Unja) sebagai salah satu cara menyambut bulan Ramadhan sekaligus sebagai momentum menumbukan kembangkan budaya Melayu dikalangan civitas academica atau masyarakat akademik FKIP Unja.
Dekan FKIP Unja, Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M. Si mengatakan, tabligh akbar diadakan tidak hanya sebagai persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadhan bagi masyarakat akademika FKIP, tetapi sekaligus sebagai momentum untuk menumbuh kembangkan budaya Melayu di FKIP Unja.
“Kita mau memajukan budaya Melayu, budaya Melayu itu kan tidak terlepas dari Islam, jadi kita makmurkan masjidnya dulu, nanti baru perlahan kita masuk ke budaya Melayunya” kata Dekan kepada wartawan Genta FKIP seusai menghadiri tabligh akbar di masjid Al Ijtihad FKIP Unja, selasa (15/5).
Untuk memperkuat kebersamaan dan meningkatkan ketakwaan dalam menyambut bulan suci Ramadan, Dekan FKIP Unja mengimbau seluruh masyarakat akademik FKIP Unja yang beragama muslim untuk hadir dalam tabligh akbar tersebut.
“Mari kita makmurkan, kita ramaikan, syiarkan Islam selama Ramadhan. Menjaga diri agar tidak ada segala sesuatu yang dapat mengurangi pahala puasa. Nanti setiap Jumat pagi insyaAllah akan diisi dengan tausyiah,” imbuhnya.
Terpisah, Ustadz Muhammad Yusuf, Lc, sebagai pembicara dalam tabligh akbar mengajak masyarakat akademika FKIP yang hadir dalam tabligh akbar untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terlebih lagi, dalam hitungan hari umat Islam akan malaksanakan ibadah puasa dibulan Ramadhan.
“Untuk menyambut bulan Ramadan ini kita niatkan karena Allah SWT, kita perbanyak ibadah, inilah kesempatam kita diizinkan Allah bertemu bulan puasa. Kita perbaiki diri kita, jaga lisan kita disiang hari, kita jalankan ibadah begitu juga malam harinya. Nabi Muhammad SAW, bersabda Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufiro lahu Maa Taqoddama Min Dzanbih yang artinya barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan berharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” katanya.
Repoter: Yunita, Aicha
Redaktur: Rian Herdiana