Ramadhan kali ini mungkin dirasakan berbeda bagi sebagian atau bahkan setiap orang. Saat ini, kita semua tengah dihadapkan dengan persoalan pandemi Covid-19. Penyebarannya yang begitu cepat membuat kita mesti mengubah pola interaksi satu sama lainnya.
Setiap orang diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menerapkan pola hidup sehat. Sekolah diliburkan, perusahaan mempraktikkan kebijakan bekerja dari rumah, dan tak sedikit pula usaha yang kemudian turut berhenti beroperasi untuk sementara guna menerapkan pembatasan sosial.
Sektor perekonomian sudah pasti terkena dampaknya, terkhusus di kalangan mahasiswa. Namun, di tengah situasi sulit ini, masih tetap ada beberapa peluang bisnis yang bisa dijalankan, lo!
Sebagaimana lazimnya, momen Ramadhan tentu mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Terlebih, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, maka kemungkinan besar pola berbelanja akan berubah. Sebab, aktivitas harian seseorang cenderung berubah dengan adanya kewajiban untuk berpuasa.
Berikut beberapa peluang bisnis yang cukup potensial untuk dijalankan pada Ramadhan tahun ini.
- Menjual Takjil Buka Puasa
Pada bulan Ramadhan, takjil dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari budaya memeriahkan buka puasa di Indonesia. Meski di tengah pandemi Covid-19, sebagian besar masyarakat masih terlihat begitu antusias dalam berburu panganan berbuka puasa dengan tetap menerapkan pola jaga jarak dan mengenakan masker. Takjil sendiri tersedia dalam beragam jenis, mulai dari aneka jajanan manis hingga gorengan. Mahasiswa bisa memanfaatkan momen tersebut dengan berjualan takjil buka puasa. Hal ini dapat dijadikan sebagai langkah mandiri untuk mendapatkan uang selain bergantung kepada orang tua.
- Menjual Snack Kiloan
Bisnis ini perlu dipertimbangkan karena permintaan makanan ringan (snack) ketika puasa dan menjelang lebaran pasti membeludak. Apabila tidak sempat atau tidak bisa untuk membuatnya, kamu bisa membelinya dengan sistem kiloan. Kemudian, snack tersebut kamu kemas sendiri baru dipasarkan. Namun, akan lebih menguntungkan jikalau kamu bisa membuatnya sendiri di rumah. Untuk strategi pemasaran, kamu bisa menitipkan snack tersebut di toko-toko terdekat. Selain itu, bisa juga dengan menawarkannya ke teman-teman kampus atau menjualnya melalui media sosial.
- Menjual Baju Lebaran
Puasa identik dengan berbelanja baju baru untuk menyambut datangnya hari lebaran. Hal ini sudah menjadi budaya masyarakat kita sejak lama. Maka dari itu, manfaatkanlah momen ini untuk berbisnis baju lebaran. Apabila memiliki modal, kamu bisa mengulak baju secara grosiran di toko baju daerah terdekat dan menjualnya kepada teman-teman kampus, saudara, tetangga, maupun kenalan kamu. Pelajarilah cara mempromosikan produk dengan baik dan benar agar mereka tidak keberatan membeli baju pada kamu jikalau memang barangnya bagus terlebih lagi dengan harga yang terjangkau.
- Menjadi Drop Shipper
Jikalau tidak memiliki modal yang banyak, kamu bisa berjualan dengan sistem drop ship. Bisnis drop ship merupakan penjualan barang secara online yang mana kamu hanya perlu mengunggah foto produk ke media sosial sebagai bentuk promosi. Setelah mendapat pembeli, kamu tinggal memesan ke supplier. Kemudian, supplier akan mengirimkan barang langsung kepada konsumen atas nama kamu. Jadi, kamu tidak perlu menstok barang di rumah.
Untuk mendapatkan supplier, kamu bisa mencarinya di internet atau situs jual beli online seperti BukaLapak, Shopee, dan Tokopedia. Biasanya banyak pemilik toko online yang juga menerima drop shipper untuk produk mereka.
- Menjadi Reseller
Sistem reseller sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dengan drop shipper, yang membedakannya dengan drop shipper ialah pembeli bisa memesan produk sesuai dengan ketentuan pesanannya masing-masing (custom) dan pengirimannya dilakukan oleh reseller sendiri. Lazimnya sistem reseller banyak dipergunakan dalam dunia percetakan. Beragam jenis produk percetakan bisa dipesan secara custom yang mana sebagian besarnya berupa suvenir, seperti pin, gantungan kunci, mug, dan sebagainya. Khusus reseller, percetakan (supplier) memberikan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran. Di sinilah peran reseller untuk mengambil keuntungannya sendiri, yakni dari selisih antara harga pasaran dengan harga reseller tadi.
Nah, kira-kira kamu lebih tertarik untuk mengambil peluang bisnis yang mana?
Penulis: Wira Armanda