foto bersama dosen, guru, mahasiswa

Jambi – Dosen Universitas Jambi menggagas pembentukan agen penggerak permainan tradisional untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Dra. Jufrida, M.Si dan anggotanya Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd, M.Pd ini melibatkan delapan orang mahasiswa sebagai agen penggerak permainan tradisional.

Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Jambi bermitra dengan dua sekolah yaitu SDN 04/IV dan SDN 10/IV Kota Jambi. Kegiatan ini berupa pelatihan dan pendampingan kepada siswa calon agen penggerak permainan tradisional melibatkan 20 siswa SDN 04/IV dan 20 siswa SDN 10/IV Kota Jambi. Kegiatan dilaksanakan sejak 18 Agustus sampai 19 Oktober 2020.

Pada kegiatan ini ketua tim, Dra. Jufrida, M.Si  mengungkapkan serta menyerahkan bantuan buku dengan judul ‘Permainan Tradisional Anak Indonesia’ kepada Kepala SDN 04/IV dan SDN 10/IV Kota Jambi sebanyak 100 eksemplar. Pelatihan calon agen penggerak permainan tradisional dilakukan melalui pengenalan dan pelatihan permainan tradisional.

“Ada 16 permainan tradisional yang dikenalkan kepada siswa calon agen penggerak diantaranya patok lele, gasing, engrang, lompat tali, engklek, bakiak, gobak sodor, bentengan, congklak, ABC, hompimpa, cublak suweng, ular naga, kelereng, dan petak umpet”, ungkapnya.

Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd selaku dosen Universitas Jambi menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk membentuk agen penggerak yang akan memperkenalkan dan mengajak teman-temannya bermain permainan tradisional sehingga mengurangi penggunaan gadget.

“Pembatasan penggunanaan gadget harus diimbangi dengan kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian anak dari gadget. Upaya dilakukan yaitu dengan mengajak anak bermain di luar melalui permainan tradisional”, Ungkapnya.

Dalam sambutannya kepala SDN 04/IV Kota Jambi Ibu Hanim, S.Pd mengatakan bahwa program ini bagus, karena memperkenalkan dan mengajak anak bermain permainan tradisional. Kegiatan ini juga relevan dengan program sekolah, karena beberapa permainan tradisional sering dilombakan pada acara F2SN.

“Setelah program pengabdian ini selesai, kami akan membuat jadwal rutin untuk mengajak anak bermain permainan tradisional, rencana setiap hari kamis”, ungkapnya.

 

kegiatan permainan tradisional

Vetty Milyani salah satu mahasiswa yang menjadi agen mengatakan semoga gerakan ini dapat berkembang dan banyak yang bergabung menjadi agen penggerak sehingga permainan tradisional ini tidak dilupakan seiring berkembangnya zaman.Selain itu, kami juga mendapatkan pengalaman berharga seperti keseruan dalam bermain permainan tradisional bersama anak-anak

“Saya dan teman-teman merasa bangga menjadi salah satu bagian dari agen penggerak permainan tradisional, karena kami dapat mengenalkan kembali permainan tradisional yang mungkin telah dilupakan oleh generasi zaman sekarang”, ungkapnya.

M. Fardan siswa SDN 04/IV Kota Jambi mengaku senang bermain permainan hadang-hadangan. Kemudian mereka mengaku kurang paham terhadap permainan tradisional.

“kami senang main kayak gini, sudah jarang main permainan kayak gini. Tapi main enggrang belum biso, agak susah menjaga keseimbangan”, pungkasnya.

Setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan, peserta dikukuhkan dan diberiakn sertifikan sebagai agen penggerak permainan tradisional binaan Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi. Dalam acara penyerahan sertifikat agen penggerak, Fibrika Rahmat Basuki, M.Pd berharap program ini dapat berkelanjutan dan bisa terbentuk komunitas penggerak permainan tradisional.

(alw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here