Kota Jambi – Menjadi salah satu toko oleh-oleh khas Jambi , toko Rajawali 88 yang beralamat di jalan Mayang, Jambi berhasil menarik perhatian konsumen, terutama bagi masyarakat yang hendak mudik ke luar daerah.

Toko Oleh oleh khas Jambi ini menghadirkan aneka makanan berupa kerupuk dan kemplang serta berbagai produk UMKM yang telah memiliki izin edar. Sebelumnya, di tahun 2014 tepatnya di awal toko ini berdiri, toko oleh oleh khas Jambi ini bernama “Kerupuk & Kemplang Maulana 88” yang merupakan cabang dari toko Maulana 88 pusat. Lalu di tahun 2020 toko ini mengalami penurunan pendapatan karena sepi yang diakibatkan oleh dampak virus covid 19.

Di tahun itulah sang pemilik toko mengubah konsep dan meningkatkan kualitas serta cita rasa produk dan akhirnya melakukan perubahan nama menjadi Rajawali 88 di tahun 2023. Perubahan ini disebabkan karena pemilik toko harus membayar royalti jika masih menggunakan nama toko yang lama.

“Kami melakukan perubahan nama pada tahun 2023 karena jika masih menggunakan nama toko yang lama, kami harus membayar royalti ke Maulana pusat yang dapat mengurangi hasil pendapatan kami” tutur Pak Yulfentiatno, pemilik toko Rajawali 88, saat di wawancarai oleh Tim PMW dari Universitas Jambi yang menunjuk toko tersebut sebagai tempat magang.

Dalam pengolahannya, produk kerupuk dan kemplang yang dijual di toko ini tidak menggunakan pengawet, pewarna berbahaya, dan pemanis sehingga dalam penjualannya tergolong laris dan sangat diminati oleh konsumen.

“Karena produk kami tidak menggunakan bahan pengawet, kerupuk dan kemplang yang kami jual tidak dapat bertahan lama, tapi karena alami ini juga lah produk kami selalu ramai dan laris di pasaran.” Jelasnya.

Dari tiap tiap jenis kerupuk dan kemplang yang dijual, masing masing memiliki harga yang berbeda beda sesuai dengan kandungan ikan tenggiri dan udangnya. Adapaun tingkatan harga yang dipatok mulai dari Rp.9000 sampai Rp. 25.000 untuk satu bungkusnya. Dalam satu bungkus, takaran beratnya tergantung dari jenis kerupuk dan kemplang yang dijual, yang rata-rata dijual dengan berat 250 gram. Selain menjadi oleh-oleh khas Jambi, kerupuk dan kemplang ini juga sangat cocok dijadikan cemilan dan pelengkap makanan.

“Di sini, selain menjadi oleh-oleh khas Jambi, kerupuk dan kemplang kami juga menerima pesanan untuk hajatan” ujarnya.

Untuk pembeli yang berniat menjadikan kerupuk dan kemplang ini sebagai oleh oleh untuk di luar daerah, toko ini akan melakukan packing dengan rapi menggunakan paper bag sehingga dari luar cover yang digunakan tampak indah.
Untuk penjualannya sendiri, toko Rajawali 88 ini berhasil menjual produknya dengan laris dan digemari para konsumen.

Produk kerupuk dan kemplang di toko Rajawali 88 ini tidak dititipkan di Supermarket karena sang pemiliki toko ingin menjaga kualitas dan nama baik tokonya. Menurut Pak Yulfentiatno menjaga kualitas produk itu sangat penting.

“kami tidak menitipkan produk kami ke supermarket karena kami ingin menjaga image produk kami, agar terjaga kualitasnya mulai dari kegurihan, kelayakan ,dan kebaruan.” Ujarnya.

Kendala terbesar dari penjualan produk kerupuk dan kemplang adalah masa kedaluwarsa. “Karena produk kami tidak menggunakan pengawet, maka masa kedaluwarsa nya itu cepat. Jadi agar tidak terjadi yang demikian, kami harus meningkatkan penjualan dengan cara memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.” Terangnya.

Bertahannya toko Rajawali 88 yang menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan cita rasa yang lezat, tidak terlepas dari kegigihan sang pemilik toko, Yulfientiatno.

“Berdagang itu tidak sesederhana yang dibayangkan, coba saja beli barang 1.000 dijual 1.500, terlihat sederhana, tapi ketika djalankan tidak semudah itu” Tutupnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here