Mendalo, 3 Juni 2024 – Kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari di wilayah Mendalo telah menjadi isu yang semakin mendesak untuk segera diatasi. Para pengendara dan pengguna jalan di kawasan ini kerap mengeluhkan keterlambatan yang signifikan dan kondisi lalu lintas yang sangat padat, terutama pada jam-jam sibuk.
Menurut data terbaru, kemacetan di Mendalo biasanya mulai terjadi sejak pukul 06.30 pagi hingga 09.00 pagi dan kembali memuncak pada sore hari mulai pukul 16.30 hingga 18.00 malam. Kemacetan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk meningkatnya volume kendaraan, kurangnya infrastruktur jalan yang memadai, serta adanya proyek pembangunan yang sedang berlangsung.
Kemacetan ini juga disebabkan adanya sebuah truk batu bara yang mogok tepat di tengah badan.
Akibatnya, kemacetan pun parah terjadi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kemacetan tersebut sudah berlangsung sejak pukul 14.30 WIB. Pantauan di lokasi, lalu lintas arah menuju ke Jambi mulai mengalami kemacetan bahkan dari Sungai Duren hingga simpang lampu merah menuju Aur duri.
Masalah kemacetan semakin diperparah oleh aktivitas mahasiswa dan pekerja di wilayah ini. Pada jam-jam tertentu, terutama saat mahasiswa pulang kuliah dan para pekerja pulang kerja, lalu lintas menjadi sangat padat. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Mendalo, termasuk Universitas Jambi, bersamaan dengan ribuan pekerja dari berbagai sektor,
membanjiri jalan-jalan utama.Para warga setempat juga menyatakan bahwa kemacetan ini telah berdampak negatif terhadap produktivitas mereka.
Pihak berwenang telah berupaya untuk mencari solusi, salah satunya dengan melakukan pelebaran jalan di beberapa titik yang dianggap sebagai pusat kemacetan. Namun, proyek ini justru menambah parah kondisi lalu lintas karena sebagian jalur terpaksa ditutup sementara waktu. Selain itu, kurangnya transportasi umum yang efisien juga menjadi salah satu penyebab utama tingginya penggunaan kendaraan pribadi.
“Kami mengharapkan adanya perbaikan dan peningkatan transportasi umum di wilayah ini. Bus atau angkutan umum yang memadai bisa menjadi alternatif untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan,” ujar Lestari, seorang pengamat transportasi lokal.
Sementara itu, pemerintah daerah terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang atas permasalahan kemacetan ini. Beberapa usulan yang sedang dipertimbangkan antara lain adalah pembangunan jalur alternatif, peningkatan
kapasitas angkutan umum, dan penerapan sistem manajemen lalu lintas yang lebih efektif. Diharapkan dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, kemacetan di Mendalo dapat segera teratasi dan memberikan kenyamanan bagi semua pengguna jalan.
Kemacetan di Mendalo tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga berdampak pada produktivitas ekonomi lokal, kesehatan masyarakat, dan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, upaya serius dan terpadu sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini agar Mendalo dapat kembali menjadi kawasan yang nyaman dan efisien bagi warganya.
penulis: Nur Fatma Lisma Sari, Putri Anggraini, Rifka Silvia louse
Redaksi : ZelaHayani