Saya Aienul Wahyuni merupakan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi yang pada saat semester 6 ini menjadi salah satu mahasiswi yang beruntung bisa lolos program MBKM sebagai mahasiswa Kampus Mengajar 7. Tentunya selama penugasan saya memiliki tim yang beranggotakan 5 orang yang berasal dari program studi berbeda – beda. Sekolah yang dipilih sebagai sekolah sasaran adalah sekolah dengan skor literasi dan numerasi Asesmen Nasional (AN) yang berada pada level satu dan dua. Saya bersama dengan tim mendapatkan penempatan pada jenjang sekolah dasar tepatnya di SD Negeri 092/IV, Telanaipura, Kota Jambi.
Sebelum saya dan tim merancang program kerja tentunya melakukan observasi mengenai kekurangan atau kendala yang ada di sekolah penugasan tersebut. Secara fisik kondisi sekolah cukup terbilang bagus, dikarenakan kondisi ruang kelas maupun ruang lainnya tidak ada kerusakan. Namun kekurangannya ternyata berada di sisi pembelajarannya literasi dan numerasi yang masih kurang di sekolah tersebut membuatnya menjadi sekolah sasaran program Kampus Mengajar 7 ini.
Seminggu kemudian sesudah observasi tentunya saya dan tim mulai diskusi merancang program yang dapat mengatasi berbagai kendala yang ada di sekolah dengan saling bertukar pikiran dan mengeluarkan ide – ide cemerlang bersama tim. Sehingga terbitlah 26 program kerja yang akan dilaksanakan selama penugasan.
Awalnya saya dan tim cukup ragu bisa diselesaikan dalam waktu hanya 4 bulan saja, tetapi karena saling meyakinkan dan merasa ini lah saatnya saya dan tim bisa belajar sambil berdampak untuk pendidikan di Indonesia meskipun masih belajar di bangku perkuliahan.
Fokus utama saya dan tim tentunya pada aspek Literasi dan Numerasi di SD Negeri 92/IV Kota Jambi ini yang masih cukup kurang. Seperti masih ada siswa – siswi yang dalam perihal membaca masih terbata – bata, siswa – siswi yang lancar membaca namun kurang memahami bacaan yang dibacanya dan siswa – siswi yang masih banyak kurang mengetahui tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, apalagi pembagian.
Tentu saja ada beberapa yang bisa dikatakan faktor yang membuat siswa – siswi SD Negeri 92/IV Kota Jambi ini masih cukup kurang di aspek literasi dan numerasi. Seperti tidak adanya daya tarik siswa untuk membaca ke perpustakaan atau seperti biasa yang terjadi pengaruh gadget untuk anak – anak.
Pre-test AKM diawal dan Post-test AKM diakhirlah sebagai acuan saya dan tim untuk melihat perkembangan aspek literasi dan numerasi siswa – siswi SD Negeri 92/IV Kota Jambi ini. Setelah menjalani beberapa program kerja yang saya dan tim rasa cukup memberikan peningkatan literasi dan numerasi siswa tibalah di program kerja wajib Kampus Mengajar 7 yaitu Festival Literasi dan Numerasi.
Festival Literasi dan Numerasi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengasah kemampuan siswa – siswi SD Negeri 92/IV Kota Jambi ini mengenai literasi dan numerasi, yakni terdapat lomba membaca dongeng untuk kelas rendah 1, 2 dan 3 dan mengenai numerasi terdapat lomba bazar kreativitas mengenai cara bertransaksi keuangan dengan baik untuk kelas tinggi 4 dan 5. Untuk kelas 6 tidak dapat mengikuti lomba di festival ini dikarenakan terdapat jadwal ujian yang bersamaan. Pada saat acara Festival Literasi dan Numerasi ini siswa – siswi SD Negeri 92/IV Kota Jambi sangat bersemangat dan antusias mengikuti perlombaan yang membuat saya semakin bersemangat juga.
Namun, ada yang unik dan tentunya tidak biasa saat Festival dan Numerasi ini yaitu terealisasikannya program kerja yang saya bikin bersama bantuan tim untuk merancang dan di buka resminya saat Festival Literasi dan Numerasi yang bernama Angkringan Membaca. Angkringan membaca ini merupakan sejenis perpustakaan mini yang berada di luar perpustakaan. Dengan adanya Angkringan Membaca ini membuat siswa – siswi lebih tertarik dalam membaca karena diberi kebebasan sembari duduk – duduk santai di tikar yang ada pada Angkringan Membaca yang dibuat.
Program Angkringan Membaca ini merupakan sebuah bentuk modernisasi tempat membaca gaya angkringan yang menjadi sebuah inovasi baru tentunya bertujuan agar siswa – siswi tidak bosan membaca buku di perpustakaan atau di kelas saja. Saya merasa sangat senang melihat siswa – siswi yang beramai – ramai datang ke Angkringan Membaca.
Kepala sekolah SD Negeri 92/IV Kota Jambi juga turut mengapresiasi kegiatan Festival dan Numerasi ini mampu mengasah kemampuan pada aspek literasi dan numerasi siswa, selain itu turut memberikan apresiasi yang luar biasa mengenai adanya program kerja yang di laksanakan atau diresmikan secara bersamaan yaitu Angkringan Membaca yang luar biasa bisa memberikan daya tarik kepada siswa – siswi untuk membaca. Tak hanya kepala sekolah, guru pamong dan para guru juga turut memberikan apresiasi kepada saya dan tim Kampus Mengajar 7.
Festival Literasi dan Numerasi berjalan dengan sangat lancar dan sukses hingga akhir ditambah dengan adanya inovasi berbentuk modernisasi yang saya dan tim bikin untuk semakin meningkatkan literasi yaitu Angkringan Membaca.
penulis: Aienul Wahyuni