Tim Sosialisasi dan Pelatihan Nilai Adat Bersendi Syara’ yang diketuai oleh Dra. Astalini, M.Si. dengan anggota Dwi Agus Kurniawan, S.Pd., M.Pd, Riska Fitriani, S.Pd., M.Pd, Miftahul Zannah Azzahra, S.Pd, Gita Salsabilla Nurma Yahya, dan Raden Muhammad Afrialdi melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan nilai adat bersendi syara’ syara’ bersendi kitabullah yang bertempat di Mts Swasta Al-Hidayah, beralamat di Jl. Tl. Kerinci Rt. 14 No. 25, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi pada Sabtu, (3/8/24).
Kegiatan sosialisasi dan pembinaan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang bermitra dengan Universitas Jambi. Kegiatan sosialisasi dan juga pembinaan ini mengambil tema “Sopenia: Sosialisasi Dan Pelatihan Nilai Adat Bersendi Syara’ Syara’ Bersendi Kitabullah Untuk Inovasi Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains Di Mts Swasta Al-Hidayah” yang diharapkan mampu memberikan pandangan baru bagi guru terhadap pembelajaran di kelas dengan menggunakan nilai-nilai adat bersendi syara’ syara’ bersendi kitabullah kepada siswa.
Dra. Astalini M.Si. selaku ketua Tim Sosialisasi dan Pelatihan Nilai Adat Bersendi Syara’ mengatakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan ini terdiri atas beberapa sub tema, yaitu “Pengenalan Nilai-Nilai Adat Bersendi Syara’ Syara’ Bersendi Kitabullah”; “Nilai-Nilai Adat Bersendi Syara’ Syara’ Bersendi Kitabullah Dalam Kegiatan Belajar”; “Memanfaatkan Nilai-Nilai Adat Bersendi Syara’ Syara’ Bersendi Kitabullah Dalam Kegiatan Belajar”; dan “Strategi Penerapan Nilai-Nilai Adat Bersendi Syara’ Syara’ Bersendi Kitabullah Dalam Kegiatan Belajar.”
Dra. Astalini M.Si. juga mengemukakan bahwa nilai adat bersendi syara’ syara’ bersendi kitabullah begitu dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa di sekolah. Dimana filosofi tersebut dapat diartikan sebagai pengingat bahwa setiap perbuatan hendaklah mengingat aturan adat dan juga agama atau dengan kata lain tidak boleh bertentangan satu dengan yang lainnya. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut maka siswa yang sedang berada dalam proses pendewasaan akan terhindar dari hal-hal negatif termasuk kenakalan remaja. Oleh sebab itu, nilai-nilai yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas tidak hanya akan membentuk perilaku siswa, melainkan juga akan dapat membentuk karakter siswa yang kuat, berintegritas, dan juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
“Di zaman dengan adat istiadat yang sudah mulai terkikis oleh budaya luar, penerapan nilai adat bersendi syara’ syara’ bersendi kitabullah menjadi penerapan dengan nilai adat yang begitu penting untuk dapat diterapkan di dalam kelas. Adapun contoh penerapan nilai adat ini di sekolah adalah penggunaan baju melayu untuk seragam sekolah siswa, saling bertoleransi dan juga saling menghormati kepada teman maupun guru. Dengan adanya penerapan nilai adat ini mampu menjadikan siswa jauh dari kegiatan yang merugikan mereka seperti kenakalan-kenakalan remaja,” ungkap Dra. Astalini M.Si.
Ustadz Syarbaini S.Ag. selaku Kepala Sekolah serta guru-guru yang berada di Mts Swasta Al-Hidayah sangat antusias dalam menyambut serta ikut dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini. Terlihat dari guru-guru yang begitu aktif dalam bertanya terkait materi yang dibawakan. Ustadz Syarbaini S.Ag. begitu berterimakasih atas kehadiran tim sosialisasi dan pelatihan ini karena sangat memberikan manfaat bagi guru-guru yang ada di Mts Swasta Al-Hidayah. “Saya sangat berterimakasih atas hadirnya tim sosialisasi dan pelatihan ini di Mts Swasta Al-Hidayah karena telah memberikan ilmu baru bagi kami, semoga dari situlah mudah-mudahan ilmu-ilmu ini dapat membangkitkan Yayasan Al-Hidayah, baik dari siswa maupun guru yang mengajar,” ujar Ustadz Syarbaini S.Ag.
Penulis: Gita Salsabilla Nurma Yahya
Redaksi:ZelaHayani